
1. Tema & identitas festival
- Ini adalah edisi ke-22 dari Afrovibes Festival.
- Tema tahun 2025: “Legacy | Erfgoed” (Warisan | Budaya).
- Penjelasan tema: para pembuat (makers) dari Afrika & diaspora Afrika ditantang untuk mengeksplorasi bagaimana mereka mengalami zaman sekarang, warisan budaya, nilai-keberanian, etika, kekuatan kolektif, dan ketegangan antara ritual lama Afrika dengan tantangan modern (misalnya konsumerisme, perubahan iklim).
- Fokus wilayah: Tahun 2025 fokus utama pada Afrika Selatan, Pantai Gading (Ivory Coast) dan diaspora Afrika di Eropa.
- Misi festival secara umum: menghubungkan pembuat Afrika dengan masyarakat Belanda/Eropa, memunculkan perspektif baru, dan memperkuat dialog budaya.
2. Waktu & Lokasi

- Tanggal: 2 Oktober → 12 Oktober 2025 di beberapa kota di Belanda.
- Kota & lokasi utama:
- Beberapa tanggal spesifik:
- 2 Oktober: Pembukaan di Bijlmer Parktheater.
- 3 Oktober: Program malam di Rotterdam & Amsterdam.
- 9-11 Oktober: Program di Frascati (Amsterdam).
3. Program & Jenis Kegiatan

- Festival menyajikan tarian (dance), teater, musik, spoken word, percakapan & diskusi.
- Contoh pertunjukan:
- ZO! Mute oleh Gregory Maqoma & Vincent Mantsoe — pembukaan 2 Oktober di Bijlmer Parktheater.
- Black oleh Oulouy (Ivory Coast / Spain) — workshop + pertunjukan tari jalanan dengan gaya Afrohouse dll.
- Untitled 14 KM oleh Youness Atbane (Maroko-Jerman) — instalasi multimedia tentang identitas Afrika-Arab modern.
- Program konteks tambahan: diskusi, talkshows, workshop untuk memahami tema warisan budaya, identitas, diaspora.
- Tarif tiket bervariasi (tergantung lokasi & waktu) — misalnya di Amsterdam Zuidoost mulai dari ~€12 untuk pertunjukan malam.
4. Kenapa Festival Ini Menarik

- Merupakan platform yang kuat untuk seniman Afrika & diaspora: memberi ruang untuk suara-yang-sering-tidak-terdengar dan ekspresi kreatif yang menggabungkan tradisi + kontemporer.
- Tema “legasi/warisan budaya” relevan dan reflektif: mengajak penonton tak hanya menikmati hiburan tapi juga merenung tentang sejarah, identitas, apa yang kita wariskan ke generasi selanjutnya.
- Lokasi tersebar di banyak kota Belanda – jadi jika kamu berada di Amsterdam, Rotterdam, atau Utrecht, ada banyak kesempatan untuk hadir.
- Program yang beragam (tari, teater, musik, diskusi) → cocok baik untuk penikmat seni pertunjukan maupun yang tertarik budaya & sosial.
- Akses ke seniman internasional dan karya yang mungkin jarang masuk jalur arus utama Belanda.
- Kombinasi hiburan + edukasi + konteks sosial: jadi bukan hanya “menonton” tapi juga “mengalami” dan “terhubung”.
5. Tips untuk Kamu yang Mau Ikut
- Pastikan beli tiket lebih awal karena lokasi bisa terbatas untuk tiap pertunjukan.
- Cek lokasi & jadwal dengan teliti — kota dan venue berbeda-beda setiap hari.
- Beberapa pertunjukan “language-no-problem” (tidak bergantung pada dialog bahasa banyak) bisa lebih mudah bagi yang tidak fasih bahasa Belanda.
- Untuk akses Amsterdam Zuidoost: naik transportasi umum ke Bijlmer Parktheater (Anton de Komplein) cukup mudah dari pusat kota.
- Karena tema “warisan budaya”, datang dengan mindset terbuka untuk pertunjukan yang mungkin berbeda dari hiburan biasa — seni yang menantang, dipikirkan, kadang emosional.
- Cek syarat usia, tiket mahasiswa (under <27) sering ada diskon.