“Nusa Dua Festival 2025: Harmoni yang Bisa Didengar, Dilihat, dan Dirasakan”

🎯 Apa Itu Nusa Dua Festival 2025

  • Festival ini akan diselenggarakan oleh PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (ITDC).
  • Lokasi: Peninsula Island, Kawasan The Nusa Dua, Bali.
  • Waktu: 25–26 Oktober 2025.
  • Tema tahun ini: Celebrate the Beauty of Harmony atau “Beauty Harmony”.
  • Beberapa elemen acaranya:
    • Penampilan musisi populer seperti Kahitna, Bunga Citra Lestari, Astera, Tika Pagraky.
    • Parade budaya (misalnya parade dengan tema Mahabharata) dan pertunjukan seni & tari tradisional.
    • Aktivitas publik lainnya seperti bazar UMKM, kuliner lokal, instalasi seni, lomba gebogan.
    • Seni mural publik sebagai ikon visual; seniman muda Bali (Dwyma Adinatha) membuat mural besar di helipad Peninsula Island, terinspirasi wanita Bali.
    • Agenda kampanye keberlanjutan (environmentally friendly): misalnya kampanye penggunaan tumbler, pelepasan tukik, penanaman mangrove, daur ulang limbah organik.
  • Tiket: mulai dari sekitar Rp 75.000 untuk satu hari; ada juga penawaran presale dengan potongan.
  • Target pengunjung: festival ini menargetkan sekitar 15.000 pengunjung selama dua hari

🔍 Kenapa Nusa Dua Festival Menarik

Berikut beberapa alasan kenapa NDF 2025 menjadi festival yang menarik untuk dihadiri atau diikuti:

  1. Kembalinya festival setelah vakum
    Setelah beberapa tahun tidak diadakan akibat pandemi COVID‑19, festival ini kembali. Momentum ini menyajikan antisipasi dan rasa rindu dari masyarakat, wisatawan, dan penggiat seni budaya
  2. Keterpaduan seni, budaya, alam, dan komunitas
    Festival ini tidak hanya konser musik saja, tapi juga parade budaya, seni mural, kuliner lokal, bazar UMKM, dan aktivitas sosial & lingkungan. Ini membuat acara menjadi lebih dari sekadar hiburan; ada aspek budaya dan komunitas yang diperkuat.
  3. Pengalaman visual dan estetika yang kuat
    Instalasi mural besar, panggung dengan latar laut, parade budaya yang khas Bali, dan dekorasi festival yang harmonis memberikan pengalaman visual yang menarik dan instagrammable.
  4. Musisi & hiburan populer
    Dengan line-up artis yang dikenal luas di Indonesia, menarik bagi penikmat musik pop dan budaya — jadi ada daya tarik komersial dan populer juga.
    UMKM lokal, seniman lokal, desa sekitar (desa penyangga) turut dilibatkan. Hal ini membantu meningkatkan ekonomi lokal dan memperkuat hubungan antara kawasan wisata dengan komunitas
  5. Kampanye keberlanjutan & kesadaran lingkungan
    Ada elemen kampanye hijau dalam kegiatan festival — misalnya menggunakan tumbler, pelepasan tukik, dan penanaman mangrove. Itu menarik karena banyak festival musik budaya biasanya kurang fokus pada aspek lingkungan.
  6. Nilai simbolis & estetika tema
    Tema “Beauty Harmony” dirangkai agar membawa nuansa harmoni antara unsur budaya Bali, alam, seni, dan manusia. Ini bukan tema yang dangkal, melainkan berusaha menciptakan pengalaman yang tidak hanya menyenangkan dengar atau lihat, tapi juga terasa menyatu dalam konteks Bali yang kental.

Tinggalkan komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *