Situs Warisan Dunia UNESCO “Tembok Besar China”

Tembok Besar China merupakan salah satu dari tujuh keajaiban dunia yang juga merupakan Situs Warisan Dunia UNESCO. Melintang mengikuti pegunungan utara Tiongkok, tembok ini terdiri dari tembok-tembok kecil yang mencapai panjang 8,851 km.

Berumur lebih dari 2,000 tahun, Tembok Besar China merupakan salah satu destinasi wisata terpopuler di China. Tercatat 9,9 juta turis mancanegara datang setiap tahunnya hanya di area Badaling. Setiap hari ada 80 ribu turis yang berkerumun di sana.

  1. Kapan Dibangun?

Tembok Besar China dibangun oleh Kaisar Qin Shi Huangdi selama Dinasti Qin sekitar tahun 221 Sebelum Masehi. Tembok ini dibangun sebagai barikade dari penyerang seperti suku-suku nomaden Hsiung Nu yang berasal dari China Utara. Dinding dibangun penduduk yang tinggal di sekitarnya, bersama para tahanan dan tentara.

    Selama bertahun-tahun, tembok ini telah dimodifikasi dengan penambahan dibuat pada 200 tahun berikutnya, misal meriam dan menara. Bahkan, Kaisar Wudi dari Dinasti Han memberikan kontribusi terhadap pembangunan proyek raksasa ini, mencakup Dunhuang hingga ke Yanze dan dikenal sebagai Lop Nur.

    2. Tembok Terpanjang di Dunia 

    Panjang Tembok Besar China mencapai 3.170,7 mil atau 21.196,18 kilometer. Ini adalah tembok terpanjang di dunia yang dibangun berabad-abad lamanya.

    3. Dibangun dengan ‘Semen’ Beras Ketan

    Bisa bertahan hingga bertahun-tahun lamanya, apakah Tembok Besar China direkatkan dengan semen super? Ternyata, beras ketan digunakan sebagai pengganti mortar, penyatu batu bata di dinding.

    Mortas beras ketan sendiri dinilai ampuh menyatukan batu bata tersebut sehingga menjadi sangat kokoh. Pasalnya, gulma tidak dapat tumbuh di antara sela-sela batu bata dinding tembok.

    Tapi, pada awal pembangunannya, tembok dibangun dengan bahan-bahan yang mudah ditemukan seperti batu-batu gunung dan kayu. Penggunaan batu bata adalah perkembangan kemudian. Batu bata diangkut dengan hewan.

    4. Pernah Hendak Diubah Jadi Jalur Tol

    Pemerintah China sempat memikirkan tentang kemungkinan tembok ini dijadikan jalan raya. Pasalnya, China saat itu membutuhkan tol untuk mengangkut makanan ke daerah pedalaman yang mengalmai kemiskinan. Tapi rencana tersebut tak terealisasi.

    5. Proses Pembangunan Telan Ratusan Korban Jiwa

    Proyek megah Tembok Besar China melibatkan banyak pekerja yang terdiri dari tentara hingga petani. Tak hanya itu saja, narapidana dan tawanan perang juga dipekerjakan secara paksa.

    Sadisnya, ada bagian tubuh tawanan yang diikat dengan rantai agar mereka tak kabur. Kabarnya, dari pembangunan Tembok Besar China ini tak sedikit korban berjatuhan.

    Bahkan jumlah diperkirakan bisa mencapai 400 ribu orang yang gugur.

    Tinggalkan komentar

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *