
Setiap tahun, Sungai Mahakam β nadi kehidupan masyarakat Samarinda β berubah menjadi panggung raksasa yang penuh warna, suara, dan semangat kebersamaan. Tahun ini, perayaan itu kembali hadir lewat Festival Mahakam ke-25, sebuah ajang budaya yang telah menjadi ikon Kalimantan Timur sekaligus bukti nyata kekayaan tradisi Indonesia yang tak pernah padam.
Festival Mahakam bukan sekadar pesta rakyat. Ia adalah simbol cinta masyarakat Samarinda terhadap Sungai Mahakam, warisan budaya, dan keberagaman Nusantara yang bertemu dalam satu harmoni.
π Dua Dekade Lebih Merayakan Mahakam
Tahun 2025 menandai 25 tahun perjalanan Festival Mahakam. Sejak pertama kali digelar pada akhir 1990-an, festival ini terus berkembang menjadi magnet wisata dan budaya yang dinantikan, bukan hanya oleh warga Samarinda, tetapi juga wisatawan dari seluruh Indonesia.
Pemerintah Kota Samarinda bersama Dinas Pariwisata Kalimantan Timur mengemas edisi kali ini dengan tema βMahakam Menyatu, Nusantara Bersatuβ β mengajak masyarakat untuk kembali meneguhkan semangat persaudaraan lewat seni, tradisi, dan alam.
πΆ Atraksi Utama: Dari Lomba Dayung hingga Pawai Budaya Nusantara

Daya tarik utama Festival Mahakam terletak pada lomba perahu dan dayung tradisional yang digelar di sepanjang Sungai Mahakam. Ratusan peserta dari berbagai daerah bersaing di atas air dengan penuh semangat, menciptakan pemandangan spektakuler yang selalu ditunggu pengunjung.
Namun, bukan hanya itu. Festival ini juga menampilkan:
- π Pawai Budaya Nusantara, menampilkan kostum etnik dari berbagai suku di Indonesia β mulai dari Dayak, Banjar, Bugis, hingga Jawa.
- πΆ Konser musik etnik dan modern, kolaborasi seniman lokal dengan musisi nasional.
- π₯ Tarian kolosal di tepian sungai, menggambarkan kisah legenda Mahakam dan semangat rakyat Samarinda.
- ποΈ Bazar kuliner dan UMKM lokal, yang memperkenalkan cita rasa khas Kalimantan seperti amplang, sanga-sanga, dan aneka olahan ikan sungai.
π Keindahan Sungai Mahakam dalam Bingkai Budaya
Festival Mahakam ke-25 bukan hanya soal pertunjukan, tetapi juga cara masyarakat menghormati sungai yang selama ini menjadi sumber kehidupan. Dari sinilah muncul nilai-nilai ekologis dan budaya yang diajarkan secara turun-temurun β menjaga alam, menjaga tradisi.
Pemandangan sore di tepi Mahakam menjadi momen magis: lampion yang terapung di atas air, musik tradisional yang mengalun lembut, dan senyum warga yang menyambut para tamu dengan ramah. Setiap langkah di festival ini terasa seperti perayaan persahabatan dan kebanggaan sebagai bagian dari Indonesia.
πΊ Lintas Budaya, Satu Nusantara

Keunikan lain dari Festival Mahakam adalah kehadiran komunitas budaya dari luar Kalimantan. Tahun ini, panitia mengundang perwakilan seni dari Jawa, Sulawesi, Nusa Tenggara, dan Papua. Mereka menampilkan tarian khas daerah masing-masing dalam satu panggung besar di Samarinda.
Kolaborasi lintas budaya ini menunjukkan betapa Nusantara begitu beragam namun tetap satu, sebuah pesan kuat di tengah era modern yang sering membuat kita lupa akar tradisi sendiri.
πΈ Spot Instagramable dan Wisata Keluarga
Selain menyaksikan berbagai pertunjukan, pengunjung juga bisa menikmati area festival yang dipenuhi instalasi seni dan spot foto tematik. Dari jembatan Mahakam hingga taman Tepian, setiap sudut dihiasi lampion, payung warna-warni, dan ornamen tradisional Dayak.
Festival ini juga ramah keluarga β tersedia area bermain anak, pertunjukan boneka rakyat, hingga lomba menggambar dengan tema sungai dan budaya.
π¬ Kata Wali Kota Samarinda
Dalam sambutannya, Wali Kota Samarinda Andi Harun menyampaikan bahwa Festival Mahakam bukan hanya hiburan, melainkan warisan budaya yang harus terus dilestarikan.
βMahakam adalah simbol kehidupan. Lewat festival ini, kita ingin menunjukkan bahwa budaya bisa menjadi jembatan untuk menyatukan masyarakat, membangkitkan ekonomi, dan memperkuat identitas Samarinda sebagai kota budaya sungai,β ujarnya.
π Kesimpulan: Pesta Air, Jiwa, dan Cinta Nusantara
Festival Mahakam ke-25 bukan sekadar agenda tahunan, melainkan sebuah perayaan jiwa Nusantara. Ia mengajarkan kita untuk mencintai budaya, menjaga alam, dan bangga menjadi bagian dari Indonesia yang beragam.
Bagi kamu yang belum pernah ke Samarinda, bulan November 2025 ini adalah waktu yang tepat. Saksikan bagaimana Sungai Mahakam menjelma menjadi panggung kebersamaan β tempat di mana air, musik, tarian, dan tawa berpadu dalam satu arus yang mengalir indah: arus budaya Indonesia.